Kondisi kulit yang
memerah, ada bercak, dan ketombe yang kerap membandel merupakan salah satu
masalah kulit yang sering terjadi. Pada masalah kulit jenis ini, apabila
digaruk akan membuat kulit menjadi terluka dan bercak merahnya akan menyebar.
Penyakit kulit ini
disebut dengan dermatitis. Penyakit dermatitis merupakan kondisi dimana kulit
ditandai dengan adanya peradangan dan ruam bengkak kemerahan. Kondisi ini
umumnya membuat kulit menjadi sangat kering.
Penyakit dermatitis
dapat terjadi pada semua usia, termasuk bayi sekalipun. Orang-orang dengan
riwayat alergi, demam, atau asma lebih rentan terkena penyakit dermatitis ini.
Ada tiga jenis
dermatitis umum yang perlu kamu kenali, yaitu dermatitis eksim, dermatitis
kontak, dan dermatitis seboroik. Ketiga jenis penyakit dermatitis ini memiliki
penyebab dan gejala yang berbeda-beda.
Nah, untuk membahas
lebih jauh lagi tentang penyakit dermatitis yang kerap membuat penderitanya
tidak nyaman karena rasa gatalnya.
Mengenal
Penyakit Dermatitis
Dermatitis merupakan
penyakit kulit yang biasanya ditandai dengan peradangan dan ruam bengkak
kemerahan. Kondisi ini umumnya membuat kulit menjadi sangat kering.
Pada kondisi yang lebih
serius, kulit yang terkena penyakit dermatitis bisa sampai melepuh,
mengeluarkan cairan, hingga mengelupas. Maka tak heran, bagi beberapa
penderitanya, penyakit ini kerap mengganggu alias bikin tidak nyaman. Hal ini
dikarenakan rasa gatal yang menyertainya bisa sangat ringan bahkan sangat
parah.
Penyakit dermatitis ini
bisa menyerang siapa saja alias bisa terjadi pada semua usia, termasuk bayi
sekalipun. Apalagi buat kamu yang memiliki riwayat alergi, demam atau asma maka
lebih rentan terkena dermatitis.
Baca Juga : Berikut Makanan yang Dapat Melindungi Kulit dari Sinar UV
Baca Juga : Berikut Makanan yang Dapat Melindungi Kulit dari Sinar UV
Dermatitis sendiri
terdiri dari beberapa jenis. Tiap jenisnya memiliki gejala yang berbeda-beda.
Ada yang menetap dalam waktu lama, ada lagi yang hanya muncul jika terpapar zat
tertentu.
Namun kamu tak perlu
khawatir, soalnya penyakit dermatitis ini tidak menular. Kamu hanya perlu
mengkombinasikan perawatan dan pengobatan yang tepat, gejala penyakit
dermatitis agar bisa terkendali dan teratasi dengan baik.
Gejala
dari Masing-masing Penyakit Dermatitis
1. Dermatitias
Atopik
Dermatitis jenis ini terjadi dimulai
dari masa bayi dan bisa terus kambuh hingga dewasa. Berbagai tanda dan gejala
yang kerap dirasakan penderita dermatitis atopic (eksim) ini adalah rasa gatal
di bagian kulit yang tertekuk seperti dalam siku, depan leher, dan belakang
lutut. Selain itu, ruam yang berkerak dan berair jika tergores. Bercak merah,
kasar, pecah, atau bersisik di kulit juga kerap dirasakan penderitanya. Berbagai
gejalanya bisa timbul tenggelam. Biasanya gejala muncul saat kamu terpapar oleh
zat tertentu yang meningkatkan risikonya.
2. Dermatitis
Kontak
Dermatitis kontak biasanya muncul ketika
kulit terpapar dan terkena zat tertentu yang menyebabkan reaksi alergi atau
iritasi. Zat itu seperti poison ivy, sabun, dan minyak. Biasanya kondisi ini
ditandai dengan berbagai gejala seperti ruam merah atau benjolan, lepuhan
berisi air, sensasi terbakar dan panas pada ruam, kulit terasa gatal, dan membengkak.
Biasanya gejala penyakit dermatitis kontak ini hanya muncul pada bagian kulit
yang terkena zat alergannya saja.
3. Dermatitis
Seboroik
Kondisi ini dapat menyebabkan bercak yang bersisik,
kulit merah, dan ketombe yang membandel. Biasanya ini memengaruhi area tubuh
berminyak, seperti wajah, dada bagian atas, dan punggung. Pada bayi, gangguan
ini dikenal dengan cradle cap.
Cara
Mencegah Penyakit Dermatitis
Salah satu penyebab
dermatitis adalah karena seringnya atau kerap mencuci tangan, sehingga kulit
menjadi kering. Oleh karena itu, salah satu cara mencegah dermatitis adalah
dengan menjaga kulit agar tidak kering. Untuk itu, ada beberapa kebiasaan yang
perlu kamu terapkan untuk mencegah penyakit dermatitis ini.
1. Batasi
Durasi Mandi
Kamu perlu membatasi waktu mandi hanya
sekitar 5-10 menit saja. Pasalnya, jika terlalu lama bisa membuat kulit kamu
semakin kering. Akibatnya, akan membuat kondisi penyakit semakin parah.
2. Gunakan
Pembersih Tanpa Kandungan Sabun
Sebagai pembersih, kamu bisa memilih
pembersih tanpa kandungan pewangi dan deterjen (sabun) yang tidak menghasilkan
banyak busa. Jika harus menggunakan sabun, kamu bisa menggunakan bahan yang
ringan. Pasalanya, sebagian sabun dapat mengeringkan kulit.
Baca Juga : Mengenal Sabun Bayi yang Bersifat Hypoallergenic
Baca Juga : Mengenal Sabun Bayi yang Bersifat Hypoallergenic
3. Hati-hati
dalam Mengeringkan Bagian Tubuh
Setelah membasahi area tubuh atau mandi,
kamu cukup menepuk-nepuk kulit dengan halus yang halus. Tidak dianjurkan untuk
menggosok area kulit dengan keras, karena ini bisa melukai kulit yang sudah
sangat kering.
4. Melembapkan
Kulit
Pastikan juga untuk membuat kondisi
kulit di tubuh kamu selalu lembap. Pilihlah pelembap yang cocok untuk kulit
kamu. Tanyakan pada pihak medis atau dokter jika kamu bingung dengan prosuk
pelembap yang kira-kira tepat dan tidak mengiritasi.
5. Hindari
Penyebab Iritan
Cara mencegah dermatitis terakhir adalah
dengan menghindari zat yang bosa mengiritasi tubuh untuk membantu mencegah kamu
dari dermatitis kontak. Untuk itu, usahakan untuk menghindari atau membatasi
paparannya.
Dalam praktiknya, kamu bisa menggunakan sarung
tangan jika kamu hendak membersihkan kamar mandi apabila menggunakan pembersih
yang kuat. Hal ini perlu dilakukan agar bahan aktif dari pembersih kamar mandi
tidak langsung mengenai tangan atau kulit yang bisa menyebabkan ruam.